KEGIATAN PENYULUHAN DAN PEMANTAUAN STATUS GIZI SISWA
(MTs Negeri Suwawa)
Hari kedua kegiatan Penyuluhan dan Pemantauan Status Gizi (PSG) Siswa dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional ke 54 Tahun 2014 Tingkat Provinsi Gorontalo dilaksanakan di MTs Negeri Suwawa Kecamatan Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango (04/02/2013). Tim penyuluh dan PSG siswa diterima oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum Asryanto Ks. Badjuka, S.Pd.
Tim Penyuluh dan PSG dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPD Persagi Provinsi Gorontalo, yang terdiri dari :
1. Sofyan Tambipi (Wakil Ketua DPD Persagi)
2. Rais M. Wunani (Sekretaris DPD Persagi)
3. Saleh Panigoro (Anggota Seksi Legislasi Bidang Legislasi dan Pembinaan Profesi DPD Persagi)
4. Fatma A. Djaka (Anggota Seksi Usaha Bidang Kemitraan, Usaha dan Kerjasama DPD Persagi/ TPG
PKM Suwawa Tengah)
5. Nurnaningsih Ayundari Gaib (Anggota DPC Persagi Bone Bolango/ TPG PKM Suwawa Tengah).
Gambaran umum MTs Negeri Suwawa Kabupaten Bone Bolango
MTs Negeri Suwawa Kabupaten Bone Bolango beralamat di Jalan Pasar Minggu No. 73 Desa Alale Kecamatan Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango, dengan Kepala Sekolah Drs. Ulkifli Liputo, M.Pd.I, dibantu oleh 18 orang guru tetap, 7 orang guru tidak tetap, dan 8 orang tenaga administrasi. Adapun rincian guru dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel : Data Guru berdasarkan Jabatan dan Tingkat Pendidikan
Di MTs Negeri Suwawa Kabupaten Bone Bolango
No Jabatan Tingkat Pendidikan Jumlah
SLTA D2 S1 S2
1 Kepsek - - - 1 1
2 Guru tetap - 1 16 1 18
3 Guru tidak tetap - - 7 - 7
4 Tenaga Administrasi 4 1 3 - 8
Jumlah 4 2 26 2 34
Sumber : profil MTs Negeri Suwawa, 2013
Visi MTs Negeri Suwawa Kabupaten Bone Bolango yakni “Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berlandaskan Iman dan Taqwa (IMTAQ)”. Dengan misi sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembelajaran yang kondusif, aktif, kreatif, produktif dan inovatif berdasarkan kurikulum yang berlaku.
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan profesionalisme tenaga kependidikan.
3. Menciptakan output yang berprestasi dan memiliki keterampilan sehingga mampu berperan dalam masyarakat.
4. Menjadikan MTs Negeri Suwawa sebagai pusat perkembangan IPTEK dan IMTAQ.
Untuk mewujudkan visi dan misi MTs Negeri Suwawa memiliki budaya kinerja civitas MTs Negeri Suwawa “IKHLAS”, yakni Inovatif, Konsisten, Harmonis, Loyal, Akuntabilitas dan Sukses.
Hasil ujian nasional dan ujian madrasah di MTs Negeri Suwawa sejak tahun ajaran 2006/2007 sampai dengan tahun ajaran 2011/2012 terjadi peningkatan yang cukup membanggakan. Perkembangan hasil ujian nasional dan ujian madrasah dapat dilihat pada grafik :
Grafik : Perkembangan Hasil Ujian Nasional dan Ujian Madrasah
di MTs Negeri Suwawa Kabupaten Bone Bolango
Hasil Pemantauan Status Gizi dan Garam Beriodium
Adapun hasil pemantauan terhadap 45 orang siswa yakni :
1. Jenis Kelamin Siswa.
Gambaran jenis kelamin siswa MTs Negeri Suwawa Kabupaten Bone Bolango terdiri dari 42,2% laki-
laki dan 57,8% perempuan. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut :
2. Status Gizi
Gambaran status gizi siswa MTs Negeri Suwawa, yakni 8,9% sangat kurus, 11,1% kurus, 68,9%
normal dan 11,1% gemuk. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik : Status Gizi Siswa MTs Negeri Suwawa Kabupaten Bone Bolango
3. Status Gizi Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambaran status gizi siswa MTs Negeri Suwawa berdasarkan jenis kelamin, yakni terdapat perbedaan status gizi siswa laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik : Status Gizi Berdasarkan Jenis Kelamin
Siswa MTs Negeri Suwawa Kabupaten Bone Bolango
4. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) bagi Siswa Perempuan
Gambaran hasil pengukuran LILA bagi siswa perempuan, yakni 50% memiliki LILA kurang dari
23,5 cm. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik : Ukuran LILA Siswa MTs Negeri Suwawa Kabupaten Bone Bolango.
5. Garam Beriodium
Gambaran hasil tes garam beriodium yang dibawa oleh siswa MTs Negeri Suwawa, terdapat 72,% garam yang memiliki kandungan iodium baik, 18,2% garam yang memiliki kandungan iodium kurang baik, dan 9,1% garam yang memiliki kandungan iodium tidak baik. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik : Garam Beiodium Yang Dibawa
Siswa MTs Negeri Suwawa Kabupaten Bone Bolango.
Permasalahan :
Berdasarkan hasil pemantauan status gizi dan tes garam beriodium serta pengamatan dan wawancara terhadap beberapa siswa, maka didapatkan permasalahan sebagai berikut :
1. Sebagian siswa berstatus gizi sangat kurus, kurus dan bahkan sebagian siswa berstatus gizi gemuk.
2. Perbandingan status gizi siswa berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih cenderung memiliki status gizi sangat kurus, kurus dan gemuk.
3. Sebagian siswa memiliki LILA dibawah normal, yakni kurang dari 23,5 cm.
4. Terdapat garam yang memiliki kandungan iodium kurang baik dan bahkan tidak baik.
5. Sebagian besar siswa mengkonsumsi makanan dan minuman jajanan yang kurang baik, yang mengandung zat yang berbahaya untuk tubuh, seperti zat pewarna yang tidak alami, zat pengawet dan penambah cita rasa.
6. Siswa lebih banyak membeli makanan dan minuman jajanan yang tidak sehat di luar sekolah.
7. Kantin sekolah masih menyediakan makanan dan minuman jajanan yang tidak sehat.
8. Sebagian besar siswa tidak mengenal makanan dan minuman khas daerah Gorontalo, yang cara pembuatannya sangat sederhana dan jelas asal-usul bahan yang digunakan, tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya, serta mempunyai zat gizi yang baik yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dampak yang dapat ditimbulkan :
1. Siswa kurang produktif (malas belajar, mengantuk, daya ingat dan daya tangkap terhadap pelajaran kurang, dll), sehingga berpengaruh pada proses dan hasil pembelajaran.
2. Siswa mudah terserang penyakit karena kekurangan gizi (penyakit infeksi) dan kelebihan gizi (penyakit degeneratif, seperti Diabetes Mellitus, Hipertensi, dll).
3. Sebagian siswa perempuan kekurang energi, sehingga menjadi faktor resiko pada saat nantinya mereka akan menjadi ibu.
4. Keracunan makanan, karena makanan dan minuman jajanan yang tidak sehatdan tidak terkontrol.
Rekomendasi :
Bagi sekolah :
1. Perlu melakukan pengawasan terhadap makanan dan minuman jajanan yang dijual terutama yang ada di kantin sekolah.
2. Perlu mengajarkan tentang pola makan, pola tidur dan aktivitas yang dilakukan oleh Rasulullah Saw.
3. Perlu memperkenalkan makanan dan minuman khas daerah khusunya Gorontalo, karena selain memiliki zat gizi yang baik, juga merupakan upaya dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya daerah sebagai citra, jati diri dan kekayaan yang dimiliki oleh daerah.
4. Perlu membuat regulasi atau kebijakan tentang makanan jajanan di lingkungan sekolah.
Bagi Puskesmas/Dinas Kesehatan :
1. Perlu melakukan upaya promotif dan preventif tentang gizi dan kesehatan, dalam bentuk sosialisasi dan penyuluhan bagi siswa sekolah yang lebih intensif dan berkesinambungan.
2. Perlu menerapkan pembelajaran “ilmu gizi berbasis makanan khas daerah Gorontalo” di sekolah-sekolah yang saat ini telah selesai disusun kurikulumnya oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi Gorontalo, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Gorontalo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo.
Bagi orang tua :
1. Mendukung upaya-upaya yang akan dilakukan baik oleh sekolah maupun Puskesmas/Dinas Kesehatan dalam rangka peningkatan status gizi dan kesehatan siswa.
2. Memperhatikan makanan dan minuman jajanan anak, terutama lebih membiasakan pada konsumsi makanan khas daerah Gorontalo.
3. Mengajarkan dan membimbing anak tentang tradisi dan budaya daerah Gorontalo, terutama terkait dengan makanan khas daerah Gorontalo.
Dasar hukum dalam Agama Islam, terkait dengan Makanan :
“Maka, hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya” (QS ‘Abasa, 24)
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS Al-Baqarah)
“Makanlah dari rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. (QS Tha’ha, 81).
Dari Anas bin Malik berkata, “Rasulullah Saw. Bersabda, Sesunnguhnya termasuk sikap berlebih-lebihan bila kamu memakan segala sesuatu yang kamu inginkan” (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).
Dari Al-Miqdam berkata, “Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Tidak ada wadah yang sangat buruk jika diisi penuh melebihi perut. Untuk seorang (anak Adam) itu sebenarnya cukup dengan beberapa suap untuk menegakkan tulang belakangnya (bertenaga). Tapi, jika terpaksa harus (makan) melebihi dari itu (beberapa suap), maka (hendaklah dibagi) sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum, sepertiga untuk pernafasan (udara).” (HR. Tirmidi, Ibnu Majah, dan Muslim).
--------dan masih banyak lagi, baik dalam Al-Qur’an maupun Hadits tentang Makanan-------
Demikian, semoga bermanfaat.
Potret Kegiatan PERSAGI di MTs Negeri Suwawa Kabupaten Bone Bolango (4/2/2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar